Operasi Rekonstruksi Telinga Vs Telinga Palsu Prostetik, Lebih Baik Mana?

  • by
telinga palsu prostetik | AOP adalah spesialis pembuat kaki palsu terbaik, tangan palsu, jari palsu, telinga palsu, hidung palsu dan alat bantu ortopedi medis berizin resmi yang memiliki workshop/bengkel di Bandung

Ada kalanya, seseorang tak memiliki daun telinga sebagaimana mestinya. Hal itu bisa terjadi karena bawaan sejak lahir atau karena kecelakaan. Pada kondisi itu, biasanya seseorang berfikir untuk melaksanakan operasi plastik untuk merekonstruksi daun telinga. Namun, sebenarnya ada opsi lain untuk mendapatkan telinga palsu yakni dengan telinga prostetik.

Otoplasty

Untuk operasi bedah plastik rekonstruksi telinga, biasa dikenal dengan istilah: otoplasty/ pinnaplasty. Operasi dilakukan setelah pasien mencapai usia tertentu, dengan mengambil bagian tubuh tertentu untuk mengganti daun telinga yang hilang.

Telinga Palsu Prostetik

Adapun telinga prostetik merupakan telinga palsu yang dicetak dari campuran bahan tertentu (bukan dari bagian tubuh pasien). Telinga prostetik ini tidak ditanam secara permanen ke dalam tubuh, Melainkan dengan merekatkannya di bagian telinga pasien dengan lem khusus.      

Nah, tulisan Adi Ortotik Prostetik (AOP) kali ini mencoba membahas opsi terbaik dari dua plihan: otoplasty atau menggunakan telinga prostetik.

 

1. Faktor Biaya
Dari faktor biaya memang jauh lebih murah bila pasien menggunakan telinga prostetik. Telinga palsu prostetik simpel, hanya membutuhkan pelengkap berupa paket lem perekat. Sementara otoplasty membutuhkan beberapa kali operasi, Sekali operasi biasanya memerlukan biaya yang bisa mencapai puluhan juta rupiah

2. Kemiripan dengan Daun Telinga Asli
Dari pengalaman yang dijumpai di lapangan, tampilan telinga prostetik lebih menyerupai daun telinga asli. Sementara hasil daun telinga dari otoplasty, walaupun setelah beberapa kali operasi, biasanya tak terlalu memuaskan

3. Kapan Bisa Dilaksanakan?
Untuk telinga prostetik bisa dilakukan sesegera mungkin, atau kapan pun diinginkan. Adapun untuk otoplasty baru bisa dilaksanakan setelah pasien mencapai usia > 5 tahun. Sebab, pertumbuhan daun telinga seseorang baru sempurna setelah mencapa usia tersebut

4. Dampak yang Dirasakan
Pasien otoplasty biasanya mengalami rasa nyeri pasca operasi rekonstruksi. Rasa nyeri itu biasanya dirasakan hingga beberapa hari. Dan pada beberapa kasus, pasien juga mengalami alergi akibat obat nyeri yang diberikan.

Sementara, telinga prostetik tak menyebabkan rasa nyeri. Begitu pun tak dijumpai efek samping apapun dari pemakaian lem khusus perekat telinga prostetik. Namun, kekurangannya adalah lem ini harus selalu ditambahkan (untuk diolesi) setelah pemakaian sekitar 1-2 minggu

Demikian beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat hendak memilih antara otoplasty atau telinga palsu prostetik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *